40 Kata-Kata Bob Sadino yang Harus Diketahui Setiap Entrepreneur
Semasa hidupnya dan setiap kesuksesan yang dia raih, Pak Bob Sadino memiliki nilai-nilai kehidupan dan prinsip kerja yang tangguh sehingga mengangkat namanya dan bisnisnya juga. Apa saja nilai-nilai dan prinsip hidup Pak Bob Sadino yang membuat dia begitu terkenal bahkan setelah dia tiada, setiap kata-katanya menjadi dorongan motivasi bagi para pebisnis profesional?
Kali ini Tim Finansialku akan membahas dan mengupas kata-kata Bob Sadino yang dapat menginspirasi dan memotivasi Anda sebagai pebisnis dan entrepreneur dalam menjalankan usaha Anda. Selamat membaca!
Biografi Bob Sadino
Bambang Mustari Sadino yang kerap dipanggil Pak Bob Sadino lahir di Tanjungkarang, Lampung pada tanggal 9 Maret 1933 dan telah menutup usia di Jakarta, 19 Januari 2015
Pada tahun 1994 ia sempat duduk di Sekolah Dasar di Yogyakarta dan menginjak SMP pada tahun 1950 di Jakarta dan melanjutkan ke tingkat SMA pada tahun 1953.
Pak Bob mengawali kariernya sebagai karyawan Unilever setelah lulus SMA. Selama di Amsterdam dan Hamburg, ia bekerja di Djakarta Llyod sebagai karyawan dari tahun 1950-1967.
Masa-masa Pra Kesuksesan Pak Bob Sadino
Pak Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang sebenarnya hidup serba berkecukupan. Dia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Pada waktu usianya menginjak 19 tahun orang tuanya meninggal dan dia mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan oleh orangtuanya, dimana ayahnya adalah seorang guru kepala di SMP dan SMA Tanungkarang.
Pak Bob kemudian berencana untuk menghabiskan sebagian hartanya yang didapat dari orangtuanya itu untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya tersebut, Pak Bob singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun.
Di sana, dia bekerja di Djakarta Lylod, kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Dia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya dia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap dia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena dia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Kembali ke tanah air tahun 1967 setelah bertahun-tahun bekerja di Eropa Pak Bob hanya punya satu tekad, yaitu bekerja mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang dia miliki, dia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika dia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah.
Source :
Comments
Post a Comment